Atraksi
Seni Dan Budaya Beltim Hadir Di Sail Wabe 2011
seni dan Budaya merupakan salah satu
asset Negara Indonesia yang harus tetap menjadi perhatian khusus dan tetap
dijaga kelestariaanya, karena merupakan peninggalan atau warisan neneng moyang
kita yang tidak mudah untuk saat ini menciptakan suatu budaya atau tradisi yang
bisa diandalkan sebagai ciri khas icon yang diakui bagi suatu daerah di zaman
yang modern dan telah terkontaminasi dengan teknologi yang canggih. Tradisi
adalah suatu kebiasaan orang-orang terdahulu yang mana kehidupannya masih
menggunakan cara tradisional yang kemudian dikembangkan mereka untuk menjadi
suatu budaya dengan cara seperti menciptakan suatu tari-tarian, barang-barang
kerajinan, atau pakaian yang biasa mereka pakai dan menjadi ciri khas kehidupan
sehari-hari.
Seperti
di Kab.Beltim sendiri juga mempunyai tradisi dan budaya sendiri yang sampai
saat ini masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Kab.Beltim sendiri, awal
mula terbentuknya ada masyarakat yang tinggal dan menetap di Pulau Belitung
adalah disamping memang adanya orang-orang melayu yang sudah tinggal di Pulau
Belitung ditambah para nelayan yang dikenal dengan suku sawang yang dulunya
sering singgah beristirahat di Pulau Belitung dan akhirnya menetap dan suku
sawang ini sendiri membawa suatu tradisi yang saat ini menjadi budaya
Kab.Beltim (Buang Jong / Selamat Laut), ditambah dari pendatang lain seperti
yang terkenal dengan sebutan Nek Campak dari Pulau Riau yang membawa budaya
tari campak darat dan ada budaya beripat yaitu jika seorang laki-laki sudah
dianggap dewasa harus di uji dahulu mentalnya agar bisa dianggap sudah dewasa
dengan bertarung adu mental tanpa menggunakan baju saling memecut badan
menggunakan sebilah rotan.
Masih
banyak tradisi atau sejarah Kab.Beltim yang saat menjadi budaya. Masyarakat
asli Pulau Belitung tidak merasa keberatan dengan kedatangan para pendatang
terdahulu, oleh karena memang karakteristik masyarakat Pulau Belitung yang
sangat ramah, sehingga tradisi yang dibawa oleh para pendatang terdahulu bisa
diterima bahkan justru tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat Pulau Belitung.
Seperti budaya tari campak darat yang akan dituangkan dalam artikel kali ini,
Campak darat sendiri awalnya bukanlah budaya Pulau Belitung, namun suatu budaya
yang dibawa oleh Nek Campak yang berasal dari Pulau Riau, dahulu Nek Campak
juga seorang nelayan yang singgah di Pulau Belitung, Campak itu sendiri
diartikan sebagai symbol penghormatan kepada tamu yang datang atau berkunjung
ke Pulau Belitung, dahulu Campak tersebut disertai dengan pantun-pantun indah
dengan bahasa melayu yang kental.
Kemarin,
09 Oktober 2011, pukul 14.00 Wib, Atraksi Seni dan Budaya Pulau Belitung
kembali digelar di Kab.Beltim, bertempat di Pantai Nyiur Melambai, dimana salah
satu pertunjukannya adalah tari Campak Darat itu sendiri. Pertunjukan Seni dan
Budaya yang digelar kemarin merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam
rangka memeriahkan Sail Wakatobi Belitung 2011. Meskipun acara tidak dapat
berlangsung sesuai rencana dikarenakan Kota Manggar sendiri diguyur hujan
lebat. Pada saat pelaksanaan acara, disamping mengamankan lomba mancing, Polres
Beltim juga mengamankan acara Atraksi Seni dan Budaya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar