* BAHAN :
Ikan atau Udang.
Untuk terasi ikan biasanya menggunakan ikan kecil – kecil dan sejenisnya, yang harus dibuang kepalanya terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Adapun jika akan membuat terasi udang maka rebon dapat digunakan.
Garam.
Dalam pembuatan terasi, garam ini mempunyai manfaat ganda yaitu :
1. Sebagai pemantap cita rasa terasi.
2. Sebagai bahan pengawet (pada konsentrasi 20 % ; 2 ons per kg bahan baku).
Pewarna.
Bahan pewarna ini diperlukan untuk memperbaiki penampilan produk terasi ; sebaiknya digunakan pewarna yang diizinkan penggunaannya oleh pemerintah (Standar Industri Indonesia/Sll).
Kantong Plastik.
Dibuat rangkap dua, yang pertama bagian dalam untuk melindungi terasi sekaligus menahan bau agar tidak menyebar.
* ALAT :
- Timbangan : Timbangan duduk,
timbangan kue, ataupun timbangan gantung bisa digunakan sesuai dengan jumlah
bahan.
- Bak Plastik : Wadah plastik berguna untuk tempat pencucian bahan baku
terasi.
- Kalo : Kalo merupakan alat
penyaring yang terbuat dari bambu, ini berguna untuk meniriskan bahan terasi
setelah dicuci.
- Alat Penghancur : Dalam
jumlah yang kecil digunakan lumpang dan alu, dan jika dalam jumlah yang besar
dapat menggunakan mesin penggiling, sebagai alat penghancur sekaligus sebagai
alat pencampur dan pelumatan.
- Tempat Fermentasi : Karena
adonan terasi mengandung kadar garam yang tinggi, maka tempat adonan ini harus
terbuat dari bahan anti karat, misalnya bak yang terbuat dari bahan plastik
yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
- Tempat Penjemuran : Perangkat
penjemur dapat dibuat dari anyaman bambu ukuran 0,6 x 1 m yang dialasi dengan
plastik ataupun plat aluminium. Perangkat penjemur tersebut disangga dengan rak
penyangga yang terbuat dari bambu utuh yang ditancapkan dalam tanah dengan
ukuran 0,8 x 10 m, yang diatur dalam jarak 1 meter antara satu dengan lainnya.
- Kain Saring : Kain ini
diperlukan untuk membungkus bahan adonan terasi dalam proses fermentasi. Dengan
pembungkusan ini diharapkan adonan tersebut tidak tercemar oleh debu dan
kotoran lain. Namun sirkulasi udara tetap berjalan dengan lancar melalui pori –
pori kain, sehingga proses fermentasi tidak
terhambat.TIPS :
- Agar tahan lama dan tidak
menebarkan bau tajam. Sebaiknya simpan terasi dalam wadah bertutup dalam
keadaan mentah atau matang.
- Kualitas terasi bisa dilihat
dari harganya. Terasi yang berkualitas bagus harganya relatif lebih mahal.
- Pada saat membeli, periksa
kemasan terasi, pilih yang terbungkus daun pisang atau plastik dalam keadaan
utuh kemasannya dan tidak ada bagian yang rusak.
- Terasi yang enak dan baru
beraroma segar khas udang atau rebon. Jika terasi mengeluarkan aroma busuk atau
kurang sedap berarti kualitasnya sudah turun atau kurang bagus.
- Dalam proses fermentasi
terasi sudah diberi garam, karena itu kurangi jumlah garam jika masakan memakai
terasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar